Penulis: Moh Faozan
Parigi Moutong, Redaksi Rakyat – Pasien Lanjut Usia (Lansia) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anuntaloko Parigi, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, diduga jadi korban salah transfusi darah.
Diketahui, pasien lansia bernama Masdiana, telah menjalani perawatan di ruang Akasia, RSUD Anuntaloko Parigi, sejak Minggu, 21 Juli 2024
Keslahan transfusi darah dari pihak RSUD itu diungkapkan pihak keluarga yang menemukan tulisan golongan darah B, pada kantung darah yang telah ditransfusi ke pasien Masdiana, saat berada di ruang perawatan.
Padahal, pasien Masdiana yang telah beberapa kali menjalani rawat inap dan transfusi darah di RSUD Anuntaloko Parigi, memiliki golongan darah O.
“Kejadian itu, berawal saat anak saya membawa mama ku (pasien) ke kamar mandi. Saat itu, dia melihat tulisan golongan darah B pada kantong darah,” ungkap anak kandung pasien, Muhammad Ikbal, warga Lebo, Kecamatan Parigi, Selasa, 23 Juli 2024.
Ia mengaku, anaknya yang mendampingi pasien Masdiana selama menjalani perawatan di RSUD Anuntaloko Parigi, sayangnya tak sempat mengabadikan kantong darah bertulis golongan darah B tersebut.
Sebab, kata dia, pasien Masdiana yang masih menerima transfusi darah saat minta ke kamar mandi, buang air besar dan air kecil bercampur darah.
“Karena, sudah subuh waktu itu, anak saya akhirnya tidak jadi menelpon. Besok paginya, baru saya diberitahu, kalau darah yang ditransfusi B, bukan O,” ujarnya.
Mendapatkan informasi tersebut, ia langsung mendatangi RSUD Anuntaloko Parigi, dan menemui perawat di ruangan tempat ibunya menjalani perawatan.
Saat dimintai penjelasan, para perawat tampak kebingungan. Namun, mereka mengakui telah mentransfusi golong darah B ke pasien Masdiana.
“Saya bilang, kenapa bisa jadi B. Orang tua saya itu, golongan darah O, karena baru dua minggu kemarin menjalani perawatan di ICCU RSUD Anuntaloko Parigi, dan diminta transfusi darah empat kantong saat itu,” tukasnya.
Para perawat yang panik, langsung mengambil sampel darah pasien Masdiana, dan minta pihak keluarga ikut ke Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD Anuntaloko Parigi.
Anehnya, setelah menunggu hasil pengecekan golongan darah, kurang lebih setengah jam di UTD, perawat memintanya untuk kembali ke ruang rawat inap, tanpa memberikan penjelasan apapun.
“Begitu di perjalanan, saya sempat minta ke perawat data status orang tua saya. Karena, masa golongan darah O, didonorkan darah B. Waktu ditunjukan berkasnya, tertulis golongan darah B,” ujarnya.
Setelah beberapa saat menunggu di ruang rawat inap, akhirnya ikbal mendapatkan penjelasan dari salah seorang perawat, yang menyatakan ibunya memiliki golongan darah O.
Atas kejadian itu, ia meminta itikad baik dari manajemen RSUD Anuntaloko Parigi, untuk mempertanggungjawabkan kesalahan transfuse darah yang dialami ibunya.