Example 1280x250
Kesehatan

Gangguan Kecemasan Jadi Penyakit Tertinggi di RSUD Anutapura Palu

×

Gangguan Kecemasan Jadi Penyakit Tertinggi di RSUD Anutapura Palu

Sebarkan artikel ini
Direktur RSUD Anutapra Palu, dr. Maria Rosa Da Lima Rupa M. Biomed. (Foto: Angel Lina)

Palu, Redaksi Rakyat Berdasarkan data Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anutapura Palu, dari Januari hingga Juli 2023, gangguan kecemasan menjadi urutan pertama dari 10 besar penyakit terbanyak dan paling tertinggi.

“Pasien rawat jalan yang tercatat di data kami, memang diurutan pertama adalah penyakit ganguan kecemasan, sebanyak 24%. Ini juga bukan sekota Palu yah tapi, pasien yang datang ke RSUD Anutapura saja,” ungkap Direktur RSUD Anutapra Palu, dr. Maria Rosa Da Lima Rupa M. Biomed, di Palu, Jum’at, 3 November 2023.

Setelah itu, disusul penyakit gagal ginjal mencapai 19%, diabetes militus 11%, low back pain 11%, hipertensi 9%, pulpitis 6%, necrosis pulpa 6%, gonarthrosis 5%, dan terakhir stroke non hemoragie 4%.

Ia menjelaskan, ganguan kecemasan bisa dibilang normal bagi seseorang, ketika mendengar berita atau mungkin berada dalam situasi yang menyebabkan muncul rasa sangat ketakutan.

Tetapi, bila ganguan kecemasan terjadi berulang-ulang, tanpa sebab yang jelas atau tidak dapat di kendalikan, tak bisa dianggap mata saja.

Kondisi ini, kata dia, tidak bisa dianggap sebagai gangguan kecemasan atau hanya perilaku cemas yang wajar.

“Jika gangguan kecemasan ini terjadi terus menerus dan bisa dibilang parah hingga mengganggu kehidupan sehari-hari, maka sangat diperlukan terapi psikolog untuk mengatasi gangguan tersebut disertai dengan gaya hidup sehat,” jelasnya

Olehnya itu, ia mengimbau kepada pasien yang sudah didiaknosa terkena ganguan kecemasan agar dapat meyikapi sesuatu secara tenang dan tidak dengan kepanik.

“Saya juga menghimbau, jika sudah merasa ada ciri-ciri ganguan kecemasan, cepatlah melakukan pemerikasan ke dokter. Jangan nanti tunggu para baru ke dokter,” pungkasnya.

Mengutip dari heloduc.com, gangguan kecemasan bisa juga disebabkan beberapa faktor, seperti genetika, kesalahan mempelajari strategi koping, stres kronis, dan peristiwa traumatis.

Adapun ciri-ciri dari gangguan kecemasan, yakni:

Merasa gugup, gelisah atau tegang, memiliki rasa bahaya, kepanikan, atau malapetaka yang akan datang, detak jantung meningkat, bernapas dengan cepat (hiperventilasi), berkeringat, gemetaran, dan merasa lemah atau lelah.

Selain itu, merasa kesulitan berkonsentrasi, mengalami kesulitan tidur, gangguan pencernaan, sulit mengendalikan rasa khawatir, memiliki dorongan untuk menghindari hal-hal yang memicu kecemasan.

%d blogger menyukai ini: