Sumber : Prokopim Setda Parimo
PARIMO, Redaksi Rakyat – Lembaga Pencatatan Nasional (LPN) MURI menyatakan, penanaman mangrove yang dilaksanakan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, melampaui catatan target rekor MURI.
Menurut Perwakilan LPN MURI, Awan mengatakan, pihaknya menarget 88 titik penanaman mangrove serentak untuk memecahkan Rekor MURI. Akan tetapi, Pemda Parimo telah melampaui target, yaitu 96 titik yang dilaksanakan di sepanjang garis pantai Teluk Tomini Kabupaten Parimo.
“Penanaman mangrove di pesisir pantai kali ini, tentu saja telah memecahkan catatan rekor MURI yang pernah dilakukan sebelumnya oleh jajaran TNI AL dalam rangka peringatan HUT TNI AL ke-77,” ungkap Awan, saat menyaksikan pemutaran video aksi tanam mangrove di Pantai Mosing, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parimo, Minggu, 20 November 2022.
Dia menyebut, bukan hanya menciptakan atau memecahkan rekor semata, namun sejatinya esensi dari Rekor MURI adalah untuk mengedukasikan, mengajak serta memotivasi masyarakat untuk bisa bersama-sama mencintai serta melestarikan lingkungan.
Tanaman mangrove, kata dia, mempunyai arti penting karena melindungi alam laut, dan menahan abrasi serta menjadi rumah bagi ikan-ikan di sepanjang Teluk Tomini.
“Kami harapkan kegiatan ini kedepanya bisa lebih memotivasi lagi, serta dapat menginspirasi daerah lain untuk melakukan kegiatan yang sama,” kata dia.
Dia mengatakan, giat penanaman mangrove saat ini, adalah salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut hari puncak Hari Ikan Nasional ke-9 di Kabupaten Parimo.
Awan pun mengaku, kedatangannya ke Kabupaten Parimo yang kedua kalinya, setelah dilakukan capaian catatan Rekor MURI di bidang kuliner, yaitu Lalampa di Sail Tomini, Kecamatan Parigi Tengah.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana penanaman mangrove Mohammad Idrus, mengatakan penanaman mangrove penting untuk terus digalakan dan disosialisasikan.
“Di moment target Rekor MURI, antusias masyarakat di 96 titik sangat besar,” ujarnya.
Berdasarkan data, kata dia, tanaman mangrove di sepanjang pesisir pantai Teluk Tomini hampir 60 persen telah mengalami kerusakan. Sehingga, kegiatan tersebut dilakukan demi menjaga ekosistem biota laut.
