Sumber : Humas Pemprov Sulteng
JAKARTA, Redaksi Rakyat – Dalam rapat monitoring dan evaluasi tim pengendalian inflasi daerah yang dilaksanakan secara virtual, Wakil Menteri Dalam Negeri John Wenpi Wetipo menyatakan, ada enam upaya konkret Pemerintah Daerah (Pemda) dalam penanganan inflasi.
Keenam upaya konkret itu, yakni melaksanakan operasi pasar murah, inspeksi mendadak (Sidak) ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang, kerja sama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, gerakan menanam, merealisasikan BTT dan dukungan transportasi dari APBD.
Menurutnya, ada 12 Pemda yang telah melakukan enam upaya konkret dalam penanganan inflasi. Kemudian, 66 Pemda telah melakukan empat hingga lima dari enam upaya konkret penanganan inflasi.
“Sementara, 298 Pemda belum melakukan upaya kongkret tersebut. 138 Pemda belum sama sekali melakukan upaya itu,” ujar John, dalam penyampaiannya di kegiatan yang dihadiri seluruh Pemda se-Indonesia tersebut, Senin, 14 November 2022.
Dalam kesempatan itu, Direktur Statistik Harga BPS Windhiarso Ponco Adi Putranto memaparkan, berdasarkan indikator yang ditelusuri oleh BPS, catatan peristiwa dalam situasi global dan domestik, Food Agriculture Organization (FAO) menerbitkan Food Price Index Oktober 2022, cenderung sama dengan September 2022, harga pangan relatif stabil dari 136 persen menjadi 135,9 persen.
Sedangkan pada bagian Domestik dengan siklus tahunan, terdapat kenaikan harga pada periode musim gadu (musim panen kedua), dan paceklik hingga masuk panen menuju panen raya. Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) memberlakukan harga fleksibilitas untuk pembelian beras.
“Pada 2022, ada 150 kota yang menyelenggarakan Survei Biaya Hidup (SBH) dan untuk kebutuhan penghitungan Indeks Perkembangan Harga (IPH), dari 242 kabupaten/kota lain menggunakan bobot komoditas pada kota yang menjadi kota SBH,” katanya.
Berdasarkan pantauan kenaikan harga komoditas di pekan kedua November 2022, yaitu komoditas bawang merah 149 kabupaten/kota, telur ayam ras 135 kabupaten/kota, daging ayam ras 104 kabupaten/kota, minyak goreng 102 kabupaten/kota, cabai rawit 81 kabupaten/kota, cabai merah 68 kabupaten/kota, dan beras 61 kabupaten/kota.
“Kemudian, wilayah Indeks Perkembangan Harga (IPH) mengalami peningkatan di pekan kedua November 2022, untuk komoditas cabai merah, cabai rawit, mie kering, beras, telur ayam, bawang merah, dan daging ayam ras,” pungkasnya.