Example 1280x250
DaerahNasional

Upaya Meraih Rekor MURI Penanaman Mangrove, Begini Skema yang Digunakan Pemda Parimo

×

Upaya Meraih Rekor MURI Penanaman Mangrove, Begini Skema yang Digunakan Pemda Parimo

Sebarkan artikel ini
Kepala Bidang Penaatan dan Penataan Lingkungan (PPLH), DLH Parimo, Muhammad Idrus. (Foto : NOVITA RAMADHAN)

Penulis : Moh. Faozan | Editor : Roy Lasakka Mardani

PARIMO, Redaksi Rakyat Demi memecahkan rekor MURI pada ivent Hari Ikan Nasional (Harkannas) ke-9 yang dilaksanakan di Pantai Mosing Desa Sinei, Kecamatan Tinombo Selatan, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) telah menyusun skema untuk memecahkan rekor muri penanaman mangrove.

Menurut Kepala Bidang Penaatan dan Penataan Lingkungan Hidup (PPLH) DLH Parimo Muhammad Idrus, sebagai upaya meraih rekor muri penanaman mangrove, pihaknya turut melibatkan peran serta Pemerintah Kecamatan bersama organisasi masyarakat, terutama kelompok pecinta alam (KPA) di setiap wilayah untuk menyediakan bibit mangrove sesuai target.

Berdasarkan hasil koordinasi dengan Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI), kata dia, untuk memecahkan rekor MURI dari segi jumlah bibit mangrove terbanyak dipastikan tidak bisa tercapai. Sebab, rekor penanaman mangrove terbanyak telah dipecahkan oleh Polda se-Indonesia dengan jumlah 1 juta bibit. Namun, untuk memecahkan rekor MURI, dapat diraih dari segi titik lokasi terbanyak penanaman bibit mangrove.

Dengan begitu, skema yang akan digunakan, yaitu menunjuk satu orang sebagai penanggung jawab di setiap titik lokasi untuk mendokumentasikan kegiatan penanaman bibit mangrove. Kemudian, hasil dokumentasi berupa foto dan video tersebut akan dikirimkan kepada pihak DLH melalui pesan WhatsApp. Hasil dokumentasi itu, kemudian ditampilkan menggunakan alat proyektor atau yang lebih sering disebut Infocus di objek wisata Pantai Mosing Desa Sinei, lokasi pelaksanaan Harkannas.

Sedangkan jumlah lokasi penanaman bibit mangrove tersebut sebanyak 88 titik yang terletak di 22 kecamatan, yang terdapat pesisir pantai.

“Jadi, asumsinya, di masing-masing dari 22 kecamatan itu, akan melakukan penanaman secara serentak dengan jumlah 500 bibit mangrove,” ujar Idrus, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa, 1 November 2022.

Lebih jauh ia menjelaskan, dari 22 kecamatan tersebut, setiap kecamatan terdapat empat titik lokasi penanaman bibit mangrove. Di empat titik lokasi di masing-masing kecamatan itu, akan ditanami 500 bibit mangrove. Sehingga, total jumlah bibit mangrove yang ditanami di masing-masing kecamatan sebanyak 2000. Namun, yang menjadi kendala untuk proses pengiriman hasil dokumentasi foto maupun video melalui pesan WhatsApp adalah koneksi jaringan internet.

Apalagi, dari 22 kecamatan tersebut, tidak semuanya terdapat koneksi jaringan internet yang baik. Sehingga, pihak DLH terus berkoordinasi terkait koneksi jaringan internet.
Hanya saja, DLH Parimo telah mengambil langkah alternative, dengan cara melaksanakan kegiatan penanaman bibit mangrove pada 20 November 2022, satu hari sebelum pelaksanaan Harkannas.

“Koneksi jaringan internet menjadi salah satu kendala kami, jika kegiatan penanaman bibit mangrove secara serentak dilaksanakan pada hari pelaksanaan Harkannas,” tandasnya.

error: Content is protected !!