Sumber : Humas Biro Administrasi Pimpinan Pemprov Sulteng
PALU, Redaksi Rakyat – Gubernur H. Rusdy Mastura mengukuhkan secara langsung Dr. Hj. Vera Rompas Mastura, M.Si., sebagai bunda peduli Stunting Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) di rumah jabatan Gubernur Siranindi 2 di Kota Palu, Senin, 3 Oktober 2022.
Dalam sambutannya, Vera Rompas mengatakan, pelantikan dirinya untuk meningkatkan pencegahan Stunting melalui tujuh komitmen yang telah ditandatangani bersama.
Selanjutnya meminta dukungan dari semua stakeholder dan Tim Penggerak PKK kabupaten/kota yang akan dikukuhkan sebagai Bunda Peduli Stunting.
Dia juga mengatakan, Stunting merupakan gangguan pertumbuhan kronis pada anak balita (Bawah lima Tahun) yang diakibatkan kurangnya asupan nutrisi dalam waktu yang cukup lama.
Dampak Stunting, kata dia, yang bisa dilihat adalah tinggi dan berat badan anak jauh dibawah rata-rata anak seusianya. Selain itu, juga mengakibatkan anak mudah sakit, punya postur tubuh kecil ketika dewasa dan bisa mengakibatkan kematian pada usia dini. Stunting juga bisa mempengaruhi kecerdasan anak dan mengakibatkan anak akan sulit belajar serta menyerap informasi.
Ia berharap kepada gubernur, agar dapat memastikan anggaran penanganan Stunting tersedia dan lebih dimaksimalkan.
“Saya mengajak semua pihak, agar terus menjaga kesehatan dan menghindari Stunting dengan cara mengolah makanan lokal yang bergizi kepada anak,” ujarnya.
Gubernur Rusdy Mastura berharap, agar kiranya bunda peduli Stunting melalui TP PKK dapat meningkatkan program pencegahan Stunting di Sulteng.
“Mari kita tingkatkan koordinasi untuk dapat menghilangkan Stunting di Sulteng. Kita lakukan seperti penanganan COVID-19. Saya yakin kita pasti bisa. Buktinya COVID-19 bisa kita tangani bersama,” katanya.
Dia memastikan untuk mengalokasikan anggaran penanganan Stunting di 2023.
Bahkan, dengan tegas Gubernur Rusdy Mastura menyampaikan jika di 2023, tidak tersedia anggaran yang dialokasikan untuk penanganan Stunting, ia tidak akan menandatangani APBD 2022.
“Saya minta Bappeda dan Inspektorat untuk memastikan tersedia anggaran penanganan Stunting di 13 OPD yang menangani Stunting. Saya juga berharap, agar OPD teknis serius dalam upaya pencegahan Stunting,” tegas Gubernur Rusdy Mastura.
Menurutnya, perlu ada kepekaan hati dari semua pihak dalam penanganan Stunting.
Sesuai visi Gubernur Sulteng, fiskal daerah meningkat. Tujuannya, agar bisa lebih maksimal menangani kepentingan masyarakat seperti Stunting, kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan.
“Cita-cita saya di tahun 2026, APBD Sulteng bisa mencapai Rp 10 triliun. Dengan alokasi fiskal yang besar, kita bisa membangun infrastruktur yang berkualitas dan program kesejahteraan masyarakat. Pembangunan lembaga lendidikan yang memiliki selaras dengan kebutuhan keahlian, yang dibutuhkan industri. Semua stakeholder harus dapat meningkatkan koordinasi dan kerja sama dalam penanganan program pencegahan Stunting di Sulteng,” tandasnya.