Example 1280x250
Daerah

Kongres ke-III DPP-IKAPTK Sulteng Dihadiri Menteri Tito

×

Kongres ke-III DPP-IKAPTK Sulteng Dihadiri Menteri Tito

Sebarkan artikel ini
Kongres ke-III DPP-IKAPTK Sulteng Dihadiri Menteri Tito
Gubernur H. Rusdy Mastura saat memberikan sambutannya di kegiatan Kongres ke-III DPP-IKAPTK Sulteng, Sabtu, 17 September 2022. (Foto: Humas Biro Administrasi Pimpinan Pemprov Sulteng)

Sumber : Humas Biro Administrasi Pimpinan Pemprov Sulteng

PALU, Redaksi Rakyat Kongres ke-III Dewan Pimpinan Provinsi Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (DPP-IKAPTK) Sulawesi Tengah (Sulteng) yang dilaksanakan di Aula Pertemuan Hotel Santika Palu resmi dibuka secara langsung Gubernur H. Rusdy Mastura, Sabtu, 17 September 2022.

Kongres ke-III DPP-IKAPTK Sulteng dihadiri langsung Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian dan Ketua Dewan Pimpinan Nasional Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (DPN-IKAPTK) Dr. Drs. Akmal Malik, M.Si.

Dalam sambutannya, Gubernur H. Rusdy Mastura menyampaikan, tujuan dilaksanakannya kongres daerah IKAPTK untuk menetapkan pengurus dan program kerja periode mendatang.
Selain itu, kegiatan ini, juga menjadi sarana silaturahmi untuk memperkuat semangat persatuan alumni dan pengabdian kepada daerah, nusa, dan bangsa.

“Selaku pribadi dan atas nama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng, saya menyambut baik dan mengapresiasi kongres IKAPTK tahun ini,” ujarnya.

Dia berpesan, seluruh alumni, di mana pun ditempatkan harus menjadi yang paling menonjolkan kinerjanya dan memiliki sikap teladan bagi ASN.
Sebab, dia meyakini alumni mempunyai kelebihan dalam hal pemikiran ucapan maupun tindakan.

Dia juga berharap, Kongres ini dapat melahirkan pemikiran cerdas dan kreatif untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan maupun pelayanan kepada masyarakat yang relevan dengan visi misi gerak cepat menuju Sulteng, yang lebih sejahtera dan lebih maju.

IKAPTK diharapkan dapat mendorong realisasi praktek praktek reventing government atau kewirausahaan birokrasi di Pemprov Sulteng. Dimana, pada era otonomi dan revolusi industri 4.0, birokrasi pemerintah daerah dituntut adaptif, kreatif dan mandiri serta mampu berkolaborasi dengan swasta. Dan mengelola potensi Sulteng secara optimal, sebagai negeri yang kaya serta menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia dengan karunia delapan jenis tambang.

“Saya minta alumni pendidikan tinggi kepamongprajaan supaya harmonisasi dan bersinergi maksimal. Sehingga dapat memberi andil bagi peningkatan fiskal daerah, menurunkan kemiskinan, dan stunting serta menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat,” tandasnya.