Example 1280x250
Nasional

Kemendikbudristek Perkuat Pemulihan Seni dan Budaya Dunia

×

Kemendikbudristek Perkuat Pemulihan Seni dan Budaya Dunia

Sebarkan artikel ini
Pesan Nadiem di HGN, Targetkan 1 Juta Guru Menjadi PPPK
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim. (Foto: Istimewa)

Sumber : Humas Kemendikbudristek

MAGELANG, Redaksi Rakyat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar pertemuan terakhir Pejabat Tinggi (Senior Official Meeting/SoM) G20, Sabtu, 10 September 2022.
Kegiatan ini akan dilanjutkan dengan pertemuan tingkat Menteri Bidang Kebudayaan (Culture Ministers’ Meeting/CMM) sebagai puncaknya di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, pada 11-14 September.

Dalam kegiatan puncak nantinya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim akan memimpin secara langsung pertemuan tersebut.

Menteri Nadiem mengatakan, melalui pertemuan ini, Indonesia menyerukan dunia untuk saling bergotong-royong mempraktikkan hidup berkelanjutan, serta mengakselerasi pemberdayaan maupun perkembangan ekonomi berbasis seni dan budaya.

“Sektor seni dan budaya juga turut terdampak pandemi. Kami terus menyuarakan pentingnya realisasi dana global untuk Pemulihan Seni dan Budaya (Global Arts and Culture Recovery Fund/GACRF) yang diinisiasi Presidensi Indonesia. Harapannya, pembahasan dana global ini dapat dilanjutkan negara India sebagai pemangku Presidensi G20 berikutnya,” ujar Menteri Nadiem.

Selain mengadakan pertemuan pemimpin bidang kebudayaan, Kemendikbudristek juga akan mengajak para delegasi dan masyarakat umum dalam berbagai perhelatan budaya di kawasan Candi Borobudur dan desa-desa di sekitarnya. Kegiatan tersebut meliputi antara lain Ruwatan Bumi, yakni sebuah pagelaran ritus masal yang bertujuan untuk memulihkan dunia.
Selain itu, akan diselenggarakan juga Indonesia Bertutur, G20 Orkestra Borobudur, Kirab Budaya, Rapat Raksasa, dan beragam kegiatan budaya lainnya yang melibatkan lebih dari 2.500 seniman, pelaku budaya, dan masyarakat dari Indonesia dan negara sahabat.

Dia berharap, melalui rangkaian perhelatan budaya ini, para delegasi dapat mengambil inspirasi dari praktik-praktik hidup berkelanjutan yang menjadi tradisi di Indonesia.

“Selain itu dapat menjadikannya sebagai jawaban atas tantangan-tantangan global seperti ekonomi dan lingkungan,” tandasnya.