Penulis : Roy Lasakka Mardani
SIGI, Redaksi Rakyat – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menyalurkan bantuan Kementerian Sosial (Kemensos) berupa logistik senilai Rp 270 juta bagi penanganan banjir di Desa Pakuli Utara, Kecamatan Gumbasa.
Bantuan Kemensos tersebut diperuntukan bagi dapur umum khusus korban banjir di Desa Pakuli Utara.
Menurut Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sigi Ariyanto, penyaluran bantuan tersebut ke dapur umum bagi korban banjir sesuai petunjuk Kemensos.
Berdasarkan data sementara warga terdampak banjir di Kabupaten Sigi berjumlah 662 jiwa.
Namun, jumlah pengungsi yang menempati tempat pengungsian di halaman mesjid Desa Pakuli Utara, Kecamatan Gumbasa kurang lebih 150 jiwa. Sebab, sebagian korban banjir telah kembali ke rumah masing-masing.
Sedangkan jumlah rumah hilang sebanyak dua unit, rusak sedang lima unit, dan rusak ringan 157 unit.
Dia mengaku, pihaknya terus berupaya untuk memaksimalkan penyaluran bantuan. Meskipun akses jembatan Gumbasa saat ini masih dalam kondisi rusak, dengan memanfaatkan akses jalur alternatif lain menuju lokasi banjir di Desa Pakuli Utara.
Hanya saja, proses penyaluran tidak secara cepat dilakukan, karena jalan di Dolo Selatan juga dalam kondisi rusak.
“Jarak tempuh menuju ke lokasi banjir jadi lebih lama. Tapi, saat ini penyaluran bantuan sudah mencapai 80 persen,” katanya.
Agar tidak terjadi tumpang tindih dalam penyaluran bantuan, Pemda Sigi menerapkan penyaluran bantuan satu pintu di Posko Induk, kerjasama Dinsos dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
“Pemda tidak melarang jika organisasi tertentu mau menyalurkan bantuan. Tetapi, disarankan untuk lebih dulu berkoordinasi ke Posko Induk, untuk pemerataan,” katanya.
Dia menambahkan, Kemensos juga menyalurkan bantuan Lumbung Sosial sebesar Rp 608 juta lebih. Mengingat, Kabupaten Sigi merupakan wilayah rawan bencana.
“Lumbung Sosial untuk wilayah Sulawesi ini terpusat di Provinsi Sulawesi Selatan, jarak tempuh sangat jauh. Makanya Kabupaten Sigi diberikan bantuan itu untuk penanganan bencana,” pungkasnya.