Laporan : Roy Lasakka Mardani
BEKASI, Redaksi Rakyat – Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Letjen TNI Purn DR (HC) Doni Monardo menyebut menjaga alam harus menjadi prilaku dan tidak hanya sebagai slogan.
Berkaitan dengan itu, tujuan mencetak Indonesia Emas di 2045, jangan sampai mengabaikan budaya merawat alam.
“Indonesia emas akan menjadi Indonesia cemas jika alam negeri kita rusak,” tegas Doni saat menjadi narasumber dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Krisnadwipayana, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 5 September 2022.
Menurutnya, dampak kerusakan lingkungan adalah ancaman nyata yang dihadapi generasi sekarang. Hampir semua sungai tercemar.
“Bayangkan jika padi mengandung logam berat akibat air yang tercemar. Bahkan, tidak sedikit ikan di sungai mengandung mercuri dan formalin. Padahal, untuk mewujudkan manusia berkualitas tidak cukup dari bangku sekolah atau bangku kuliah saja. Manusia berkualitas juga ditentukan oleh asupan gizi, makan, dan minum yang bebas racun, serta udara yang bersih dari polusi,” tegas Doni.
Generasi muda saat ini, kata dia, diperhadapkan dengan ancaman nyata yang menghadang di depan mata. Ancaman itu, bisa berupa potensi dan yang sudah terjadi. Disebut potensi ancaman, antara lain terjadinya perang atau konflik antar negara yang kapan saja bisa terjadi.
Begitu pun sebaliknya, ada ancaman nyata yang sudah dan sedang dihadapi.
“Ancaman nyata itu adalah climate change dan kerusakan lingkungan,” katanya.
Berdasar data BNPB di 2021, terjadi 5.402 bencana sepanjang tahun. Sedangkan, hingga Agustus 2022, sudah terjadi 1.926 bencana yang hampir semuanya diakibatkan oleh kerusakan alam dan perbuatan manusia itu sendiri.
Dia juga menyingung prinsip-prinsip demokrasi kedaulatan di tangan rakyat. Selain demokrasi, ia menitipkan pula pesan idealisme berupa ecocracy atau kedaulatan lingkungan hidup.
Ecocracy merupakan gagasan yang tak jauh beda dengan paham-paham lain yang sudah dikenal sebelumnya.
“Misalnya, teokrasi atau kedaulatan tuhan, demokrasi atau kedaulatan rakyat, nomokrasi atau kedaulatan hukum,” pungkasnya.