Sumber : Biro Komunikasi Publik Kementeria PUPR
JAKARTA, Redaksi Rakyat – Serapan anggara program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini mencapai Rp2.014 triliun atau 96,33 persen dari total anggaran senilai Rp2,231 triliun.
Menurut Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto, progres keuangan Ditjen Perumahan hingga 30 Agustus 2022, mencapai 57,31 persen atau sekitar Rp4,35 triliun dari alokasi anggaran 2022. Sedangkan progres fisiknya mencapai 52,14 persen.
“Untuk program BSPS, saat ini progresnya sudah 90,98 persen. Jadi dari target 103.000 unit bantuan rumah swadaya untuk tahun 2022, yang sudah terbangun sebanyak 93.709 unit,” ujar Iwan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu, 31 Agustus 2022.
Dia mengatakan, dilanjutkannya progra BSPS ini dalam rangka menyediakan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Sekaligus mendukung Penanganan Kemiskinan Ekstrem (PKE) sesuai Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022.
Program BSPS adalah bantuan pemerintah bagi MBR untuk mendorong dan meningkatkan keswadayaan dalam peningkatan kualitas rumahnya beserta prasarana, sarana, dan utilitas umumnya. Program BSPS dilaksanakan dengan metode Padat Karya Tunai (PKT).
Sedangkan Penyerapan tenaga kerja hingga saat ini sebangak 187.418 orang dari target penyerapan tenaga kerja di 2022, 206.000 orang.
Khusus Tahun Anggaran 2023, Ditjen Perumahan merencanakan alokasi anggaran program BSPS sebesar Rp2,72 triliun dengan target 103.000 ribu unit rumah swadaya dan target jumlah tenaga kerja yang akan diserap sebanyak 206.000 orang.
“Alokasi tersebut termasuk dukungan PKE sebesar minimal 20 persen menggunakan data BKKBN,” tandasnya.