Example 1280x250
Daerah

Sekda Parimo Jelaskan Penanganan Banjir Susulan di Torue

×

Sekda Parimo Jelaskan Penanganan Banjir Susulan di Torue

Sebarkan artikel ini
Sekda Parimo Jelaskan Penanganan Banjir Susulan di Torue
Sekda Parimo Zulfinasran Achmad.

Penulis : Roy Lasakka Mardani

PARIMO, Redaksi Rakyat Hingga kini, Desa Torue, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, tercatat tiga kali dilanda banjir susulan sejak pascabanjir bandang yang menewaskan tujuh orang warga pada 28 Juli 2022.
Bahkan, pada Senin, 22 Agustus, Desa Torue kembali diterjang banjir yang terjadi pada siang hingga malam hari. Hingga membuat warga panik dan terpaksa mengungsi. Penyebabnya, diduga kuat akibat luapan air sungai di Desa Torue.

Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Parimo, Zulfinasran Achmad, penyebab terjadinya luapan air hingga menggenangi pemukiman warga, karena terdapat titik pertemuan aliran Sungai Sampoloe yang jalurnya berbelok. Sehingga, ketika debit air sungai mengalami peningkatan, maka mengakibatkan luapan air.

Terkait penanganannya, hal tersebut menjadi kewenangan pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) yang telah beberapa kali melakukan upaya penanganan. Bahkan, dia mengaku turut melihat langsung upaya yang dilakukan pihak BWS.
Pada prinsipnya, semua hal itu, dilakukan secepat mungkin tertangani.
Sedangkan menurut pihak BWS, dititik pertemuan aliran Sungai Sampoloe yang terdapat jalur sungai berbelok akan dibuatkan tanggul menggunakan jenis batu gajah.

“Hanya saja, di wilayah setempat tidak memiliki spot yang tersedia jenis batu tersebut,” ujar Sekda Zulfinasran, Selasa, 23 Agustus 2022.

Menindaklanjuti hal itu, pihak BWS juga telah menyampaikannya.
Berkaitan dengan hal itu, pihaknya telah menerima surat pemberitahuan terkait telah diterbitkannya izin pengelolaan batu yang diperuntukan bagi pembuatan tanggul.
Dia meminta kepada masyarakat, agar dapat memahami kondisi yang terjadi saat ini. Pada dasarnya, Pemerintah Daerah (Pemda) setempat bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah dan pusat tidak diam dan tetap berupaya secepat mungkin menangani persoalan ini.

“Pada intinya, kami sebagai pihak pemerintah, baik pak Bupati maupun pak Wakil Bupati tetap konsen menangani persoalan ini,” tandasnya.