Penulis : Roy Lasakka Mardani
Redaksi Rakyat – Tim SAR gabungan Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Palu bersama Pol Airud, TNI AL, dan sejumlah relawan menemukan organ mata saat melakukan pencarian para korban yang hanyut akibat terjangan banjir di Dusun II Desa Torue, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah.
Namun, tim SAR gabungan belum dapat memastikan organ mata tersebut merupakan bagian tubuh dari para korban.
Menurut Kepala Seksi Operasi Basarnas Palu, Andi Sultan, penemuan organ mata di tumpukkan puing-puing rumah dan kayu yang hanyut ke laut tersebut belum bisa dipastikan bagian tubuh dari korban.
“Berdasarkan hasil koordinasi kami dengan Tim Inafis Polres Parimo, kecil kemungkinan apa yang kami temukan itu adalah mata manusia,” ujar Andi Sultan di lokasi banjir di Desa Torue, Sabtu, 31 Juli 2022.
Namun, pihaknya tetap menindaklanjuti temuan tersebut ke Laboratorium untuk memastikan, apakah itu organ mata manusia atau bukan.
Sedangkan di lokasi tumpukkan puing-puing rumah dan kayu tersebut, juga tercium bau menyengat. Setelah dibongkar, ditemukan bangkai hewan.
Sehingga, tim SAR gabungan tetap melakukan upaya pembongkaran tumpukkan puing-puing rumah dan kayu untuk memastikan asal bau menyengat tersebut, apakah bangkai hewan atau manusia.
“Hari kedua pencarian para korban ini masih nihil,” katanya.
Pencarian di hari ketiga besok, tim SAR gabungan tetap dibentuk tiga Search and Rescue Unit (SRU) yang dibagi menjadi empat grup.
Begitu pula dengan lokasi pencarian yang akan tetap difokuskan pada tumpukkan puing-puing rumah dan kayu dan menyisir perairan laut dan pantai.
Sedangkan jumlah personel yang terlibat dalam pencarian para korban sebanyak 50 orang.
“Dalam tim SAR gabungan juga turut melibatkan masyarakat setempat,” tandasnya.