Example 1280x250
Daerah

Tertinggi di Indonesia, Angka Penurunan Stunting di Sulteng 29,7 Persen

×

Tertinggi di Indonesia, Angka Penurunan Stunting di Sulteng 29,7 Persen

Sebarkan artikel ini
Tertinggi di Indonesia, Angka Penurunan Stunting di Sulteng 29,7 Persen
Kepala Dinas P2KB Sulteng Tuty Zarfiana (kedua dari kiri) saat menghadiri kegiatan pertemuan bersama kader Tri Bina untuk percepatan penurunan stunting yang dilaksanakan di aula lantai dua Kantor Bupati Parimo, Rabu, 6 Juli 2022. (Foto: dok Diskominfo Parimo)

Sumber : Diskominfo Parimo

Redaksi Rakyat Berdasarkan hasil survei Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) angka penurunan stunting di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) sekitar 29,7 persen dan berada diposisi ke delapan tertinggi di Indonesia.

Sedangkan target yang ingin dicapai secara nasional sebesar 14 persen pada 2024.

Menurut Kepala Dinas P2KB Sulteng Tuty Zarfiana, SH., M.Si, target rencana pembangunan jangka menengah daerah di provinsi sebesar 11 persen.

“perlu upaya untuk percepatan penurunan stunting sesuai dengan apa yang kita harapkan,” ujar Tuty dalam sambutannya saat menghadiri pertemuan bersama kader Tri Bina untuk percepatan penurunan stunting yang dilaksanakan di aula lantai dua Kantor Bupati Parigi Moutong (Parimo), Rabu, 6 Juli 2022.

Khusus angka penurunan stunting di Kabupaten Parimo baru mencapai 31,7 persen.

Sama halnya dengan angka penurunan stunting ditingkat provinsi yang dinilai masih jauh dari target.

Sehingga, harus dilakukan berbagai upaya untuk mencapai target.

Hal itu berkaitan dengan kegiatan pertemuan bersama kader Tri Bina yang mengangkat tema peningkatan kapasitas mitra dan organisasi PKK, Kader Tri Bina, PIK-R, tenaga pendamping keluarga untuk percepatan penurunan stunting di Kabupaten Parimo.

Menurutnya, salah satu upaya yang harus dilakukan dalam mempercepat penurunan stunting dengan perbanyak kegiatan turun lapangan untuk mengecek kondisi anak di lokus stunting.

Selain itu, melakukan berbagai kegiatan pertemuan bersama organisasi mitra maupun kader.

Dia berharap, remaja maupun para pihak yang tergabung dalam kelompok khusus percepatan penurunan stunting dapat menjadi penyambung informasi dalam pembinaan keluarga beresiko stunting.

Saat ini dinas yang dipimpinnya telah melakukan kerjasama dengan LPTM dari Universitas Tadulako (Untad) Palu.

Rencananya akan melaksanakan kerjasama dengan seluruh universitas di Kota Palu.

“Kami telah mewacanakan pelaksanaan kegiatan rapat koordinasi atau Rakor pertemuan bersama seluruh pengurus P2KB kabupaten/kota untuk menyamakan persepsi maupun program serta kegiatan agar disinergikan,” tandasnya.

error: Content is protected !!