Penulis : Novita
Redaksi rakyat – Pemerintah Daerah Parigi Moutong, Sulawesi Tengah memberikan dukungan untuk pengembangan sektor industri kerajian kain tenun Butija di Desa Taopa Barat, Kecamatan Taopa.
“Industri kain tenun ini sudah lama ada, berawal dari satu orang dan akhirnya terus berkembang dan membentuk kelompok-kelompok kerajinan kain tenun di daerah itu,” ungkap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Parigi Moutong, Mohammad Yasir, saat dihubungi di Parigi, Senin, 11 Oktober 2021.
Menurut dia, dukungan itu diberikan melalui program pelatihan untuk pengembangan motif kain tenun Butija. Sebab, selama ini hasil produksi para pengrajin masih menggunakan motif berasal dari luar daerah.
Sehingga, diharapkan melalui pelatihan itu dapat menciptakan motif ciri khas Parigi Moutong, serta mengantisipasi upaya klaim hasil produksi dari daerah.
“Hasil kerajinan kain tenun seperti ini sebenarnya ada juga di daerah lain, dan bahkan lebih dulu. Apa yang membedakan adalah motifnya, jadi kami undang pelatih dari Kota Palu untuk melatif para pengrajin,” jelasnya.
Selain itu kata dia, pelatihan itu juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil produksi para pengrajin, agar nilai jual pun tinggi dan mudah untuk pasarkan, baik secara langsung maupun online.
Sebab, dukungan terhadap pengembangan industri dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan bukan hanya sebatas program pelatihan saja, namun hingga ke pemasarannya.
“Jaminan pemasaran adalah kualitas produksi hasil kerajinannya, makanya kami selalu menekankan kepada kelompok-kelompok pengrajin untuk terus meningkatkan kualitas,” kata dia.
Dia menambahkan, pihaknya juga memberikan dukungan untuk pengembangan industri kerajinan batok kelapa, melalui bantuan program pelatihan bersumber dari APBD Provinsi Sulawesi Tengah di tahun ini.
Kemudian, agar kegiatan kelompok kerajian itu terus berjalanan tambahnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan memberikan bantuan peralatan kepada kelompok pengrajin, melalu APBD perubahan tahun 2021.
Bantuan itu, ditempatkan di Dekranasda Parigi Moutong, sehingga, para pengrajin dapat melakukan kegiatan produksi dan hasilnya dapat langsung dipasarkan disana.
“Supaya ada kegiatan produksi dan pemasaran juga di Dekranasda. Hasil kerajinan mereka ini, mulai dari lampu belajar, lampu hias, dan beberapa beda lainnya,” ungkapnya.
Kedepan, pihaknya akan terus beri dukungan pengembangan sektor industri kerajinan lainnya di Parigi Moutong, dengan mulai melakukan verifikasi dan validasi berdasarkan dokumen pengajuan bantuan yang masuk pada instansinya